Angel cake adalah salah satu bolu yang bahan dasarnya menggunakkan putih telur dan nggak pake lemak, misalnya butter, margarine ato oil. Karena itu rasanya agak melur-melur a.k.a elastis, kalo misalnya mau yang lebih lembut bisa menambahkan lemak cair -contohnya butter ato margarine yang dilelehkan- hingga sebanyak 200 gr pada adonan.
Pengocokan putih telur harus pada wadah yang bersih dan benar-benar kering agar hasilnya bisa foamy, karena sisa air ato residu lainnya bisa ngebuat si putih telur tetap cair dan nggak bisa ngembang. Oia, diresep aslinya menggunakan cream of tar tar yang bentuknya berupa bubuk putih dan berfungsi sebagai penyetabil putih telur, benda ini bisa diskip dan diganti dengan garam.
Angel cake ini udah ada sejak doeloe, buktinya resep ini aku ambil dari buku resep jadul punya Ibu yang ditulis taon 70an -aku aja belon lahir taun itu-. Dan dari pertama nulis resepnya, si Ibu nyebut cake ini dengan 'angel' -bukan enjel- yang dalam bahasa Jawa artinya nakal. Jadi arti cake ini -refers to her- adalah bolu nakal, hehehe.
Angel Cake -Cake putih Telur-
Source: Kumpulan Resepnya IbuBahan:
400 cc putih telur -sekitar 11 hingga 12 butir putih telur-
1/2 sdt garam
1/4 sdt vanili extract
150 gr gula pasir
1 sdm air jeruk nipis -aku pake 3 sdm-
150 gr terigu
1 1/2 sdt baking powder (bp)
50 gr cokelat beras (meisis) -optional, aku pake 75 gr keju parut-
How to:
-Campur rata terigu dan BP, sisihkan. Siapkan loyang chiffon berdiameter 22 cm, tanpa dioles, sisihkan. Panaskan oven dengan suhu 180c, sisihkan.
-Kocok putih telur dengan speed tinggi hingga foamy, tambahkan
-Tambahkan gula sedikit demi sedikit, kocok terus hingga putih telur tampak mengkilap
-Tambahkan air jeruk nipis, vanili,
-Masukkan meisis, aduk rata, lalu tuang pada loyang chiffon, oven selama 40 menit.
-Setelah matang, keluarkan cake dari oven, segera balikkan cetakan cake pada sebuah botol kaca berleher panjang. Biarkan hingga dingin -masih dalam keadaan terbalik-, keluarkan cake lalu potong2 dan hias sesuai selera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar